RSS

Cerita 1


“Paling tidak aku mengakhirinya dengan bahagia”.

Aku tau kau lebih baik dariku. Apakah tak bisa kau tahan untuk tidak berkata sesombong itu di depan luka hatiku yang sudah mulai tertutup. Kau membuat luka itu menganga lagi. Perih. Aku jadi semakin ragu. Apakah kau masih seperti yang ku kenal dulu.

***
          Kuhempaskan tubuhku dengan pasrah di atas ranjang. Setelah seharian penuh ditontonkan ceramah para dosen yang ku kira mereka mendapatkan gaji yang memuaskan. Terlihat jelas saat mereka terlihat sangat puas saat wajah-wajah dungu mahasiswanya tidak mengerti apa yang sedang mereka ucapkan. Mungin mereka ingin membuktikan kalau memang mereka pantas menjadi dosen. Manusia berpendidikan tinggi. Kurasa mereka tidak sia-sia. Aku akui mereka jenius dalam hal membuat kami bingung.

            Kubuka bajuku, kuraih handuk di belakang pintu kamarku lalu kuseret kakiku menuju kamar mandi. Sungguh aku lelah. Semoga air yang kusiram dari atas kepalaku ini bisa luluhkan penat di sekujur tubuh ini.

             “Byuuur.....”.

             Tetes air selalu saja mengalahkanku. Aku menyerah. Kau menang lagi dan aku selalu kalah.

0 komentar:

Posting Komentar

Write here, about you and your blog.
 
Copyright 2009 Sedikit Saja All rights reserved.
Free Blogger Templates by DeluxeTemplates.net
Wordpress Theme by EZwpthemes