apakah kata-katamu itu benar mewakili hatimu?
apakah bisa ku yakin pada hatimu melalui kata-katamu?
kurasa hidup ini terlalu klasik
sehingga manusia hadir dan terus berteriak
putar balikkan makna di tiap putaran kehidupan
kepada siapa aku harus bergantung ketika abstaksi keabadian selalu menggantung di kelopak mata jiwaku?
0 komentar:
Posting Komentar